Maintenance Tips

Saat pertama kali diperkenalkna ke public, SSD mendapatkan hype yang cukup tinggi karena kecepatannya yang tinggi dan ketahanannya. SSd dipercaya dapat bertahan lama karena tidak memiliki bagian mekanis sehingga kemungkinannya untuk rusak sangatlah kecil.

SSD memang akan bertahan cukup lama jika dibandingkan dengan HDD, namun seiring dengan jangka waktu pemakaian, performa SSD akan menurun dan rusak. Kerusakan umum yang dapat menimpa SSD adalah performa kapasitornya yang menurun, kerusakan power supply dan juga chip controller.

Cara yang efisien untuk mencegah kerusakan SSD dan kehilangan data yang tersimpan adalah dengan cepat mendeteksi tanda-tanda SSD yang mulai rusak. Masalahnya adalah bagaimana cara mendeteksi kerusakan pada SSD? HDD memberikan tanda seperti suara klik, deru, gilingan ataupun suara bip ketika terdapat masalah didalam mekanis HDDnya. Sedangkan SSD tidak memiliki bagian mekanis yang dapat memberikan suara.

Namun SSD tentu saja masih dapat rusak seiring berjalannya waktu dan meskipun tidak ada tanda-tanda yang muncul dari mekanisnya, rusaknya SSD dapat dideteksi melalui performa SSD itu sendiri.

  • Bad block errors

Kamu tidak dapat melakukan apapun pada bagian SSD, freeze dan error, lalu crash secara tiba-tiba

  • Cannot write to disk

Kamu tidak dapat memasukkan apapun pada SSD, dan berujung kepada crash dan error

  • File system repair

Semakin sering munculnya jendela peringatan untuk memperbaiki sistem file

  • Boot crashes

Sistem operasi tidak dapat melakukan boot dengan benar dan gagal untuk dijalankan

  • Read-only

SSD dengan tiba-tiba berganti menjadi mode read-only, tidak memberikan akses untuk melakukan apapun dalam drive tersebut